Menyoal tujuan dalam pembelajaran bahasa Arab, kita
dihadapkan pada dua tujuan mendasar. Pertama, tujuan umum, yaitu pembelajaran
bahasa Arab untuk menguasai kaidah sharf dan nahwu serta kecakapan
sehari-hari. Konsep ini disebut dengan Ta’līm al-Lughah al-‘Arabiyyah lil Hayāh.
Adapun kedua, tujuan kuhusus, yaitu
pembelajaran bahasa Arab yang memiliki karakteristik kebutuhan dan pencapaian
kompetensi yang spesifik, seperti tujuan akademis, profesi, bisnis,
kepariwisataan, diplomasi, dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan Ta’līm
al-Lughah al-‘Arabiyyah lil Aghrādh Khāshah.
Dalam khazanah referensi Arab, pilihan kata Aghrādh merujuk
pada makna tujuan, berbeda dengan kata Ahdāf, meskipun dalam bahasa
Indonesia semakna. Jika disandingkan dengan padanan bahasa Ingrris, akan
ditemukan bahwa kata Aghrādh itu padanan dari Purposes. Sedangkan
kata Ahdāf, jika disandingkan dengan kata ‘Āmmah sama dengan Goals,
dan jika disandingkan dengan kata Khāshah menjadi objectives. Dengan
demikian yang dimaksud dengan Ahdāf Khāshah adalah learning
objectives atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan tujuan pembelajaran
khusus dan dalam kurikulum 2013 dikenal dengan indikator kompetensi.
Jadi, kekhususan yang dimaksud dalam judul ini adalah tujuan
bagaimana bahasa Arab itu digunakan atau difungsikan, terutama dalam konteks
profesional akademik, iptek, sosial, ekonomi dan politik. Sebuah tujuan dengan
domain problematika yang lebih dalam dan luas, bukan tujuan khusus terkait
dengan desain instruksional, yang struktur kalimatnya terangkai dengan format
A-B-C-D (Audiens, Behaviour, Condition, Degree). Pembelajaran bahasa Arab tujuan khusus yang padanan bahasa
Inggrisnya disebut Teaching Arabic for Specific Purposes (TASP), menjadi ranah praksis yang belum banyak disentuh
oleh para ahli, baik pada tataran riset maupun penerapannya, khususnya di
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar